Minggu, 03 Maret 2013

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN





A.   Metode 5W + 1H
Model pembelajaran 5W + 1H adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan siswa melalui telaah fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
           Sebagaian tulian bisa dikatakan baik dan benar bila memenuhi rumus baku     yang sama. Yakni 5W + 1H. Itulah rumus sakti yang menjadi pegangan kita semua. Rumus macam apakah 5W + 1H itu ? sederhana sekali, W1= what, W2= who, W3= when,  W4= where, W5= why, H= how.
            What adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang ingin kita tuangkan dalam tulisan. What ini bisa kita gunakan menjadi dasar untuk 4w lainnya.
Who adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di what.  , Dalam kasus ini who-nya minimal tiga tokoh.
When adalah waktu kejadian what, ini sering diabaikan penulis pemula. Kapan kejadiaannya akan memberikan tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.
Where adalah tempat kejadian what. Meski kelihatannya sepele, tempat kejadian ini punya makna.
Why adalah mengapa terjadinya what. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari berbagai sudut  
How adalah bagaimana what terjadi, bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenis.
Yang jelas dengan 5W + 1H tulisan kita dari berbagai segi kelengkapan informasi .
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas. Pertama, 5W + 1H adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh 5W + 1H adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa verbal. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan menulis secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir
Kedua, telaah fakta-fakta social atau pengembanagan sosial merupakan dasar pengembanagan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan atau berdasarkan kemampuan anak untuk menulis hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kegiatan sehari-hari.(www. Geogle. Com)
Dalam model kurikulum bagi peserta didik yang mengalami kesulitan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar (PUSKUR BALITBANG, 2007: 24) dikemukakan prinsip-prinsip 5W + 1H sebagai berikut :
Prinsip metode 5W + 1H
1.  biasa digunakan sebelum mengarang
2.   membimbing kerangka pikir yang teatur
3.   kerangka berpikir berupa pertanyaan
4.   jawaban dari pertanyaan merupakan kerangka karangan yang rinci
5.   secara sepintas mirip dengan latihan mengarang dengan panduan gambar
Langkah-langkah metode 5W + 1H
1.    tentukan topik utama yang akan ditulis
2.    ajukan 5 pertanyaan ( apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dimana, dan bilangan) terhadap topik utama tersebut
3.    jawaban 6 pertanyaan terhadap topik utama tersebut, paling tidak dalam bentuk 1 kalimat
4.    berarti ada 6 kalimat yang sudah kita buat
5.    bila sudah terlatih, kembangkan 6 kalimat tersebut menjadi sub-topik
6.    berarti ada 6 sub-topik yang  kita buat
7.    kembangkan masing-masing topik itu dalam bentuk satu paragraf
8.    proses mengarang dengan pola ini harus benar-benar terbimbing dan bertahap
(Hernowo, 2003)
Ada 6 tahapan dalam 5W + 1H Setiap tahap akan dijelaskan berikut ini.
1.    Tahap Orientasi
Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan pertama, penjelasan yang harus dicapai baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
2.    Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahap penjajahan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atu pokok permasalahan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangan dialog Tanya jawa untuk mengungkapkan pengalaman apa saja yang dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia mengembangkan dialog dan Tanya jawab pada tahap-tahap selanjutnya
3.    Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai tingkatan kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar.
4.    Tahap Inkuiri
Tahap inkuiri dalah tahap terpenting dalam 5W + 1H Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahap inkuiri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pasa tahapan ini guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan persoalan. Melalui berbagai teknik bertanya guru harus menumbuhkan keberanian siswa agar mereka menjelaskan, mengungkapkan fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembnagkan gagasan.
5.    Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahap pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topic atau tema pembelajaran
6.    Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahap penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan sebagai tahapan agar siswa mampu mentransfer kemampuan. Berpikir setiap siswa untuk memecahkan masalah –masalah baru. Pada tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan
(Dr. Wina Sanjaya, 2009:234)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar