A. Metode 5W + 1H
Model pembelajaran 5W + 1H adalah model pembelajaran yang bertumpu
kepada pengembangan kemampuan siswa melalui telaah fakta atau pengalaman anak
sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Sebagaian tulian bisa dikatakan baik
dan benar bila memenuhi rumus baku yang
sama. Yakni 5W + 1H. Itulah rumus sakti yang menjadi pegangan kita semua. Rumus macam apakah 5W + 1H itu ?
sederhana sekali, W1= what, W2= who, W3= when, W4= where, W5= why, H= how.
What adalah apa yang akan kita
tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang ingin kita tuangkan
dalam tulisan. What ini bisa kita gunakan menjadi dasar untuk 4w lainnya.
Who
adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di what. , Dalam kasus ini who-nya minimal tiga tokoh.
When
adalah waktu kejadian what, ini sering diabaikan penulis pemula. Kapan
kejadiaannya akan memberikan tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.
Where
adalah tempat kejadian what. Meski kelihatannya sepele, tempat kejadian ini
punya makna.
Why adalah mengapa terjadinya what.
Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari berbagai sudut
How adalah bagaimana what terjadi,
bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenis.
Yang jelas dengan 5W + 1H tulisan kita
dari berbagai segi kelengkapan informasi .
Terdapat
beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas. Pertama, 5W + 1H adalah
model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya
tujuan yang ingin dicapai oleh 5W + 1H adalah bukan sekedar siswa dapat
menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa verbal.
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan menulis secara verbal merupakan
salah satu kemampuan berpikir
Kedua,
telaah fakta-fakta social atau pengembanagan sosial merupakan dasar
pengembanagan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan atau
berdasarkan kemampuan anak untuk menulis hasil pengamatan mereka terhadap
berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kegiatan sehari-hari.(www.
Geogle. Com)
Dalam
model kurikulum bagi peserta didik yang mengalami kesulitan bagi peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar (PUSKUR BALITBANG, 2007: 24) dikemukakan
prinsip-prinsip 5W + 1H sebagai berikut :
Prinsip
metode 5W + 1H
1. biasa
digunakan sebelum mengarang
2. membimbing
kerangka pikir yang teatur
3. kerangka
berpikir berupa pertanyaan
4.
jawaban dari pertanyaan merupakan kerangka karangan yang
rinci
5.
secara sepintas mirip dengan latihan mengarang dengan
panduan gambar
Langkah-langkah metode 5W + 1H
1.
tentukan topik utama yang akan ditulis
2.
ajukan 5 pertanyaan ( apa, siapa, kapan, dimana, mengapa,
dimana, dan bilangan) terhadap topik utama tersebut
3.
jawaban 6 pertanyaan terhadap topik utama tersebut,
paling tidak dalam bentuk 1 kalimat
4.
berarti ada 6 kalimat yang sudah kita buat
5.
bila sudah terlatih, kembangkan 6 kalimat tersebut
menjadi sub-topik
6.
berarti ada 6 sub-topik yang kita buat
7.
kembangkan masing-masing topik itu dalam bentuk satu
paragraf
8.
proses mengarang dengan pola ini harus benar-benar
terbimbing dan bertahap
(Hernowo, 2003)
Ada 6 tahapan dalam 5W + 1H Setiap tahap akan dijelaskan berikut ini.
1.
Tahap
Orientasi
Pada tahap ini guru
mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap
orientasi dilakukan dengan pertama, penjelasan yang harus dicapai baik tujuan
yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai, maupun
tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang
harus dimiliki siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus
dilakukan siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam
setiap tahapan proses pembelajaran.
2.
Tahap
Pelacakan
Tahap pelacakan adalah
tahap penjajahan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai
dengan tema atu pokok permasalahan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan
inilah guru mengembangan dialog Tanya jawa untuk mengungkapkan pengalaman apa
saja yang dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji.
Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia
mengembangkan dialog dan Tanya jawab pada tahap-tahap selanjutnya
3.
Tahap
Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah
tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai tingkatan kemampuan
dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan
ini guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan
jawaban atau jalan keluar.
4.
Tahap
Inkuiri
Tahap inkuiri dalah tahap
terpenting dalam 5W + 1H Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang
sesungguhnya. Melalui tahap inkuiri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan
yang dihadapi. Oleh sebab itu, pasa tahapan ini guru harus memberikan ruang dan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan
persoalan. Melalui berbagai teknik bertanya guru harus menumbuhkan keberanian
siswa agar mereka menjelaskan, mengungkapkan fakta sesuai dengan pengalamannya,
memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembnagkan gagasan.
5.
Tahap
Akomodasi
Tahap akomodasi adalah
tahap pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini
siswa dituntut untuk menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topic atau tema
pembelajaran
6.
Tahap
Transfer
Tahap transfer adalah
tahap penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap
transfer dimaksudkan sebagai tahapan agar siswa mampu mentransfer kemampuan.
Berpikir setiap siswa untuk memecahkan masalah –masalah baru. Pada tahap ini
guru dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan
(Dr. Wina
Sanjaya, 2009:234)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar