Kamis, 07 Maret 2013

intrinsik cerita



SOAL BAHASA INDONESIA

            Ada berpuluh-puluh motor motor malam ini, berbagai jenis, berkumpul di kuburan Cina. Mereka masih berkelompok,merencanakan teknik yang tepat untuk memenangkan balap motor ini. Rutenya Serang-Anyer,sejauh 40 km.
            Malam ini tampaknya aspal jalanan akan panas bergesekan dengan roda-roda gila. Membara oleh deru mesin dan teriakan anak muda. “ Roy ! “ teriak Dulah. “ Malam ini riwayatmu habis ! “ katanya ketus dan sombong.

1.      Bukti yang menunjukan kesombongan salah satu tokoh terletak pada . . .

a.       Paragraf  pertama kalimat kedua
b.      Paragraf  kedua kalimat pertama
c.       Paragraf  kedua kalimat kedua
d.      Paragraf kedua kalimat keempat

2.      Cara pengarang menampikan watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah melalui . . .

a.       Tindakan tokoh
b.      Dialok antar tokoh
c.       Diceritakan tokoh lain
d.       Tanggapan tokoh lain

3.      Bacalah kutipan cerpen berikut !
Kini giliranku memegang senter, meneklukkan semak-semak, kayu berduri dan batang-batang angkuh di depannya. Setelah sebelumnya dua kawanku secara bergantian telah menyelesaikan pembagian tugas membuka jalan. Ya, ini kesepakatn kami; yang terdepan membuka jalan, di tengah membawa ransel berisi makanan, sedang yang paling belakang membawa matras, Ini dilakukan secara bergantian. Tapi Doni selalu meributkat Rio yang kurang sportif dalam bergiliran. In ilah saatnya jiwa setia kawan diuji.
            Konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah . . .
a.       Aku yang menegur Doni kartena selalu meributkan Rio.
b.      Aku yang membela Doni karena Rio memang tidak sportif.
c.       Doni selalu meributkan Rio karena tidak sportif dalam bergiliran.
d.      Doni yang tidak habis mengerti mengapa Rio tidak sportif dalam bergiliran.

Bacaan cerpen berikut,
Keesokan harinya, Puguh dan Septo pergi memancing. Diam-diam Susi masuk
Ke kamar mereka. Ia mengambil semua petasan yang masih ada. Susi membawanya ke halaman belakang. Ia mengeluarkan semua bubuk yang ada di dalam petasan. Isi petesa lalu digantinya dengan tanah. Susi lalu mengembalikan semua petasan itu kembali ke kamar adiknya.
            Sore harinya, Septo dan Puguh melihat Susi pulang dari warung. Kedua anak itu cepat-cepat mengambil dua petesan besar. Ya ! Mereka ingin mengagetkan Susi lagi. Namun, ketika Septo memasang petasan ... yang terdenmgar hanya bunyi Cesss... Gantian, kini Puguh dan Septo yang terkejut. Sebab, petasan mereka tiodak meledak. “ Hahaha...” Susi tertawa terbahak-bahak. Puguh dan Septo segera memeriksa isi petasan mereka. “ Hah, tanah ? Siapa yang mengganti isinya ? “ tanya Puguh. “ Petasan besar ini kan lumanyan mahal, Kak ! “  “ Sekarang tidak bisa terpakai semua. Kita rugi, dong !” marah Septo. “ Kalau tidak mau rugi, ya jangan merugikan orang lain! “ jawab Susi kalem. Puguh dan Septo tak bisa menjawab. Ya ... betul juga, ucapan kakak mereka.
4.      Bukti yang menunjukan watak jail tokoh Puguh dan Septo terletak pada . . .
a.       Paragraf pertama kalimat kedua
b.      Paragraf pertama kalimat kelima
c.       Kalimat kedua paragraf kedua
d.      Kaliamt ketiga paragraf kedua

5.      Cara pengarang menggambarkan watak tokoh Susi yang cerdik dalam kutipan cerpen tersebut adalah dengan . . .
a.       Tindakan tokoh
b.      Dialok antar tokoh
c.       Diceritakan tokoh lain
d.      Diceritakan pengarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar